Muslim gugur, identik dengan kering yang ditandai berjatuhannya dedauan dari pohon-pohon. Menurut ilmiah, musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim sedang, masa peralihan dari musim panas ke musim dingin. Begitulah siklus alam yang telah Allah tetapkan di sebagian bumi yang Dia ciptakan.
Tetapi kita tidak sedang membicarakan masalah ilmiah iklim. Mari kita kiaskan musim gugur ibarat jiwa seseorang yang sedang dirundung lara atau masalah. Seperti tujuan yang tidak tercapai, terkena musibah, sakit, doa yang belum terkabul, dan banyak lainnya.
Setiap insan pasti akan terus mendapatkan ujian, ini adalah sunnatullah yang akan terus berjalan hingga akhir kehidupan.
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Qs. Al-Mulk: 1-2)
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116)
Bagi umat beriman (Muslim), ujian diyakini sebagai salah satu hal yang pasti akan dilalui dan salah satu pintu menuju keridhoan ilahi. Seorang Muslim amat sadar bahwa dirinya diciptakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, ia akan menerima segala konsekuensinya dalam perjalanan hidupnya demi mengharap ridho Allah Ta’ala.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, pada-hal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh mala-petaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Qs. Al-Baqarah: 214)
Manusia akan merasa sangat sedih dan gundah gulana ketika ditimpa cobaan, ini adalah fitrah manusia pada umumnya. Dada yang terasa sesak dan hidup tak tenang hampir saja membuat putus asa.
Tetapi ada janji Allah yang indah bagi mereka yang mampu melewati ujian dengan sabar.
Sabar, adalah keindahan dalam setiap ujian yang dialami. Pahala yang besar, adalah apa yang Allah janjikan bagi orang-orang yang bersabar.
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)
“…janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” (Qs. Az-Zumar: 53)
“Maka bersabarlah kamu sebagaimana bersabarnya orang-orang yang memiliki keteguhan dari para rasul.” (Qs. Al-Ahqaf: 35)
Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar. Sangat banyak ayat-ayat Allah mengingatkan manusia dalam Kitab-Nya Al-Qur’an untuk senantiasa bersabar.
Maka keindahan itu hanya akan didapat oleh orang-orang yang sabar.
Ummu Salamah -salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” (HR. Muslim no. 918)
Semua memang tak seindah teori, tetapi semua seindah Qadarallah (takdir Allah).
Bisa jadi apa yang kita pandang baik, belum tentu baik menurut Allah, dan sebaliknya. Allah Maha mengetahui yang terbaik bagi hamba-hambaNya.
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs. Alam Nasyroh: 6)
Setiap ujian yang menimpa, pasti ada hikmah padanya. Baik disadari atau tidak. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, itulah janji Allah, dan Allah tak pernah dan tak akan pernah mengingkari janji. Allah Maha Benar dan JanjiNya adalah benar.
(zafaran/muslimahzone.com)
Setiap insan pasti akan terus mendapatkan ujian, ini adalah sunnatullah yang akan terus berjalan hingga akhir kehidupan.
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Qs. Al-Mulk: 1-2)
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116)
Bagi umat beriman (Muslim), ujian diyakini sebagai salah satu hal yang pasti akan dilalui dan salah satu pintu menuju keridhoan ilahi. Seorang Muslim amat sadar bahwa dirinya diciptakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, ia akan menerima segala konsekuensinya dalam perjalanan hidupnya demi mengharap ridho Allah Ta’ala.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, pada-hal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh mala-petaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Qs. Al-Baqarah: 214)
Manusia akan merasa sangat sedih dan gundah gulana ketika ditimpa cobaan, ini adalah fitrah manusia pada umumnya. Dada yang terasa sesak dan hidup tak tenang hampir saja membuat putus asa.
Tetapi ada janji Allah yang indah bagi mereka yang mampu melewati ujian dengan sabar.
Musim gugur, meninggalkan daun-daun kering berjatuhan dan ranting-ranting yang meranggas.“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya dan kebaikan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apa bila ia mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya,” demikian sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam Hadits shahih riwayat Muslim no. 7500 hal. 1295.
Tetapi duduklah sejenak dan merenung. Tidakkah engkau lihat betapa di sana ada keindahan? Ya, di musim gugur pun ada keindahan.
Daun-daun yang gugur dan kelopak-kelopak bunga yang indah berguguran ke tanah, menciptakan pemandangan indah di perjalanan yang tidak engkau lihat di musim lainnya.
Sabar, adalah keindahan dalam setiap ujian yang dialami. Pahala yang besar, adalah apa yang Allah janjikan bagi orang-orang yang bersabar.
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)
“…janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” (Qs. Az-Zumar: 53)
“Maka bersabarlah kamu sebagaimana bersabarnya orang-orang yang memiliki keteguhan dari para rasul.” (Qs. Al-Ahqaf: 35)
Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar. Sangat banyak ayat-ayat Allah mengingatkan manusia dalam Kitab-Nya Al-Qur’an untuk senantiasa bersabar.
Maka keindahan itu hanya akan didapat oleh orang-orang yang sabar.
Pohon rindang dan berbunga indah tak kuasa menahan gugurnya daun dan kelopak bunganya. Semua akan kembali kepada Allah.Semua milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, yakinlah, niscaya engkau tak akan pernah putus asa menghadapi ujian.
Ummu Salamah -salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” (HR. Muslim no. 918)
Semua memang tak seindah teori, tetapi semua seindah Qadarallah (takdir Allah).
Bisa jadi apa yang kita pandang baik, belum tentu baik menurut Allah, dan sebaliknya. Allah Maha mengetahui yang terbaik bagi hamba-hambaNya.
Dan setelah musim gugur, datanglah musim semi.“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs. Alam Nasyroh: 5)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs. Alam Nasyroh: 6)
Setiap ujian yang menimpa, pasti ada hikmah padanya. Baik disadari atau tidak. Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, itulah janji Allah, dan Allah tak pernah dan tak akan pernah mengingkari janji. Allah Maha Benar dan JanjiNya adalah benar.
Maka kemudian musim semi pun datang membawa segala keindahannya.Wallahu a’lam bish shawab
Sumur yang kering telah basah kembali, bahkan kami lupa kemarin sumur kami mengering.
(zafaran/muslimahzone.com)
0 Response to "Ada Keindahan di Musim Gugur"
Posting Komentar