"Keadaan ini adalah fakta yang terus berulang dalam sejarah disaat umat Islam sedang lemah. Seperti sejarah Andalusia, tatkala benteng terakhir umat Islam di Granada ditaklukan oleh pasukan Nasrani. Maka umat Islam dipaksa masuk Kristen yang menolak akan diusir dan dibunuh. Yang mau murtad mereka diberi pakaian seperti pakaian sinterklas yang sekarang dipaksakan supaya dipakai para pegawai mall pada hari natal dan tahun baru," ungkap Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad al Khaththath kepada Suara Islam Online, Jumat (7/8/2015).
Fakta tersebut membuktikan firman Allah didalam surat Al Baqarah 217. Mereka (Yahudi dan Nasrani) tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), jelas al Khaththath.
Menurutnya, jika umat Islam ingin menghentikan berbagai kebiadaban, maka perlu adanya penggabungan sejumlah negara Islam agar menjadi kekuatan dahsyat yang mampu menjalankan tugas menjaga kehormatan Islam dan umatnya.
Umat Islam pernah mengalami masa kejayaan dengan kekuatan militer yang luar biasa. Kasus Amuria sebagai contoh. Imam Suyuthi dalam tarikhul Khulafa mencatat kasus Amuria adalah pelecehan terhadap wanita muslimah oleh pembesar Nasrani.
"Di Amuria, Khalifah Mu'tashim Billah mengirim pasukan dari Baghdad dalam jumlah besar sehingga bisa menaklukkan Amuria, menewaskan 30 ribu tentara kafir dan menahan 30 ribu lainnya," tandasnya.
red: adhila
0 Response to "Negeri-negeri Islam Harus Bersatu Hentikan Berbagai Kebiadaban"
Posting Komentar