Badan intelijen Belanda mengungkap pada Kamis (7/2/2013) malam, bahwa puluhan warga Belanda dan ratusan orang dari seluruh Eropa telah pergi ke Suriah untuk bergabung dengan Mujahidin dan berjuang melawan rezim Bashar al-Assad.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi Nieuwsuur Belanda Kamis (7/2/2013), Kepala Badan Intelijen Belanda Jenderal Rob Bertholee mengatakan, “Dalam pandangan saya yang sangat mengkhawatirkan karena pengalaman tempur yang mereka dapatkan, keyakinan ideologis, dan fakta bahwa mereka bisa terkena trauma di sana.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa ratusan orang dari negara Eropa lainnya juga telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan pejuang dari negara lain guna mendukung pejuang Suriah, demikian seperti dilansir oleh The Associated Press.
Seorang pakar terorisme mengatakan pada hari Jumat (8/2/2013) bahwa gambar kebrutalan rezim Suriah Bashar Assad terhadap kelompok perlawanan telah menarik kedatangan pejuang tidak hanya dari Belanda, tapi di seluruh Eropa.
Peter Knoope, direktur Pusat Internasional untuk Kontra-Terorisme di Den Haag, mengatakan masalah yang sebenarnya bisa muncul ketika perang sipil Suriah akhirnya berakhir.
“Anda selalu memiliki semacam perkembangan pejuang yang pergi ke tempat lain. Mereka telah diajarkan untuk melawan, dan beberapa dari mereka tidak tahu bagaimana untuk berhenti.”
Sebelumnya polisi di kota pelabuhan Rotterdam menangkap tiga orang pada November 2012 lalu karena dicurigai tengah mempersiapkan diri melakukan perjalanan ke Suriah untuk berjuang bersama para pejuang lainnya. Para pria, yang identitasnya belum dirilis, akan dibawa ke pengadilan bulan depan.
Komentar dari Belanda ini datang setelah pemerintah Prancis juga menyatakan keprihatinan tentang warganya yang pergi ke Mali untuk bergabung dengan pejuang Islam di sana, bahkan melawan tentara Prancis yang berperang di bekas koloninya tersebut.
Polisi Prancis telah menangkap empat pemuda. Mereka diduga mencoba untuk bergabung dengan pejuang Islam di Afrika Barat.
Sementara itu, menurut badan intelijen Belanda, jumlah mereka yang pergi ke Suriah meningkat pesat. Intelijen Belanda juga takut mereka akan menjadi “radikal” saat kembali ke Belanda, dan berdampak pada keamanan negara, demikian lansir Al Arabiya. (muslimdaily/salam-online)
Dalam sebuah wawancara dengan televisi Nieuwsuur Belanda Kamis (7/2/2013), Kepala Badan Intelijen Belanda Jenderal Rob Bertholee mengatakan, “Dalam pandangan saya yang sangat mengkhawatirkan karena pengalaman tempur yang mereka dapatkan, keyakinan ideologis, dan fakta bahwa mereka bisa terkena trauma di sana.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa ratusan orang dari negara Eropa lainnya juga telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan pejuang dari negara lain guna mendukung pejuang Suriah, demikian seperti dilansir oleh The Associated Press.
Seorang pakar terorisme mengatakan pada hari Jumat (8/2/2013) bahwa gambar kebrutalan rezim Suriah Bashar Assad terhadap kelompok perlawanan telah menarik kedatangan pejuang tidak hanya dari Belanda, tapi di seluruh Eropa.
Peter Knoope, direktur Pusat Internasional untuk Kontra-Terorisme di Den Haag, mengatakan masalah yang sebenarnya bisa muncul ketika perang sipil Suriah akhirnya berakhir.
“Anda selalu memiliki semacam perkembangan pejuang yang pergi ke tempat lain. Mereka telah diajarkan untuk melawan, dan beberapa dari mereka tidak tahu bagaimana untuk berhenti.”
Sebelumnya polisi di kota pelabuhan Rotterdam menangkap tiga orang pada November 2012 lalu karena dicurigai tengah mempersiapkan diri melakukan perjalanan ke Suriah untuk berjuang bersama para pejuang lainnya. Para pria, yang identitasnya belum dirilis, akan dibawa ke pengadilan bulan depan.
Komentar dari Belanda ini datang setelah pemerintah Prancis juga menyatakan keprihatinan tentang warganya yang pergi ke Mali untuk bergabung dengan pejuang Islam di sana, bahkan melawan tentara Prancis yang berperang di bekas koloninya tersebut.
Polisi Prancis telah menangkap empat pemuda. Mereka diduga mencoba untuk bergabung dengan pejuang Islam di Afrika Barat.
Sementara itu, menurut badan intelijen Belanda, jumlah mereka yang pergi ke Suriah meningkat pesat. Intelijen Belanda juga takut mereka akan menjadi “radikal” saat kembali ke Belanda, dan berdampak pada keamanan negara, demikian lansir Al Arabiya. (muslimdaily/salam-online)
0 Response to "Ratusan Mujahidin Eropa Menuju ke Suriah, Badan Intelijen Belanda Ketakutan"
Posting Komentar