Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Idy Muzayyad menilai TVRI sebagai lembaga penyiaran publik telah mengalami disorientasi kebangsaan dengan menayangkan siaran tunda acara Muktamar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada Kamis pagi (6/6).
Pasalnya, HTI jelas-jelas mempermasalahkan ideologi negara, nasionalisme dan menolak demokrasi. "Ini sangat fatal, apalagi dilakukan oleh TVRI yang notabene merupakan TV milik negara," ungkap Idy sesaat lalu.
Ia mempertanyakan mengapa siaran itu bisa terjadi. Padahal UU Penyiaran jelas-jelas menyatakan penyiaran diarahkan untuk meneguhkan nilai Pancasila, menjunjung tinggi demokrasi, dan memperkukuh integrasi nasional.
"Tapi isi siaran TVRI tadi malah berisi sebaliknya. Ini visi kebangsaan TVRI kok bisa amburadul sampai begitu. Bisa dibilang kacau," imbu Idy.
Karena itu KPI akan segera memanggil TVRI untuk meminta klarifikasi dan bila perlu akan diberikan sanksi sebagaimana peraturan perundangan yang berlaku.
Idy menambahkan, berhubungan dengan ideologi negara, lembaga penyiaran harus menunjukkan keberpihakannya secara jelas dan tegas.
"Sangat jadi masalah kalau TVRI dalam hal ini kok malah ada indikasi ketidakjelasan dalam menunjukkan keberpihakan itu, dan malah memberikan ruang dan kesempatan yang luas kepada pihak-pihak yang mempermasalahkan nasionalisme, kebhinekaan Indonesia, dan semangat kebangsaan lain."
"Terus terang kita tidak bisa memahami motif TVRI. Kita semua sebagai warga negara patut melakukan penelusuran. KPI akan melakukan itu mewakili aspirasi publik. Jangan-jangan ada yang tidak beres," pungkas Idy. rmol.co[zul]
Komentar:
Kenapa KPI tidak mempermasalahkan tayangan Sinetron yang merusak Moral, tidak mempermasalahkan pakaian seksi dan peran-peran banci, kenapa tidak mempermasalahkan ratusan atau ribuan tayangan yang membuat moral bangsa ini rusak. tetapi kenapa KPI mempermasalahkan tayangan yang hanya tayang 1 jam ini?
Baca Juga : ~ Kembali Panen Dosa~
0 Response to "TVRI Nasional akan digugat KPI atas tayangan Siaran Tunda Muktamar Khilafah"
Posting Komentar