Tentara Mali telah melakukan praktek kekejaman yang meluas terhadap umat yang disebut oleh Barat sebagai militan.
Seperti yang dilansir BBCIndonesia.com (02/02), penasihat khusus PBB anti genosida memprihatinkan laporan perilaku kekerasan tentara Mali saat menguasai kembali kawasan utara negara itu.
Dalam pernyataannya, utusan PBB Adama Dieng menyatakan “sangat terganggu” terhadap laporan-laporan yang menyebutkan adanya pelanggaran sistematis dan meluas yang diduga dilakukan tentara Mali.
Dia menyebut, apabila tindakan seperti itu betul-betul terjadi secara sistematis, maka termasuk kategori “tindakan kejahatan yang kejam”.
Laporan-laporan yang diterima Adama Dieng menyebutkan, tentara Mali diduga merekrut dan mempersenjatai kelompok milisi dari kawasan selatan untuk membunuh orang-orang Arab dan etnis Tuareg di kawasan utara.
Disebutkan, tindakan brutal yang dilakukan tentara Mali itu terjadi di kota-kota seperti Sevare, Mopti, Niono, dan kawasan lain yang dilanda pertempuran di kedua pihak.
Kekejaman yang ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan PBB dan Prancis terhadap tentara Mali.
Kebiadaban pasukan rezim sekuler Mali dukungan penjajah salibis Perancis akhirnya terkuak juga kepada dunia internasional. Setelah harian The Guardian, The Observer dan beberapa media lokal di Afrika Barat mengeksposnya, stasiun TV 2 Perancis akhirnya menayangkan laporan langsung dari lapangan.
Seperti dilaporkan oleh kantor berita Ash-Sharq, tentara rezim sekuler Mali melakukan serangan biadab pada Selasa (22/1/2013) terhadap sebuah masjid di ibukota Bamako. Pasukan Mali menangkap seorang imam masjid, sejumlah ulama juru dakwah dan para jama’ah masjid.
Pasukan Mali membunuh sang imam masjid dan menyiksa para ulama juru dakwah dan jama’ah masjid. Tidak cukup sampai di situ, pasukan Mali mencukur habis jenggot para ulama dan jama’ah masjid. Jenggot adalah sunah fitrah yang merupakan ajaran para nabi dan simbol ketaatan seorang muslim kepada ajaran nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam.
Beberapa waktu sebelumnya pasukan rezim sekuler Mali juga melakukan pembantaian terhadap para ulama dan juru dakwah di kota Diyabali.
Pembantaian terhadap para ulama, juru dakwah dan warga sipil muslim yang “dicurigai” bergabung dengan mujahidin Anshar Ad-Din juga telah dilakukan oleh pasukan rezim di kota Sevare, Niono, Dunsa dan beberapa tempat terpisah di ibukota Bamako.(AF)
[www.bringislam.web.id]
Seperti yang dilansir BBCIndonesia.com (02/02), penasihat khusus PBB anti genosida memprihatinkan laporan perilaku kekerasan tentara Mali saat menguasai kembali kawasan utara negara itu.
Dalam pernyataannya, utusan PBB Adama Dieng menyatakan “sangat terganggu” terhadap laporan-laporan yang menyebutkan adanya pelanggaran sistematis dan meluas yang diduga dilakukan tentara Mali.
Dia menyebut, apabila tindakan seperti itu betul-betul terjadi secara sistematis, maka termasuk kategori “tindakan kejahatan yang kejam”.
Laporan-laporan yang diterima Adama Dieng menyebutkan, tentara Mali diduga merekrut dan mempersenjatai kelompok milisi dari kawasan selatan untuk membunuh orang-orang Arab dan etnis Tuareg di kawasan utara.
Disebutkan, tindakan brutal yang dilakukan tentara Mali itu terjadi di kota-kota seperti Sevare, Mopti, Niono, dan kawasan lain yang dilanda pertempuran di kedua pihak.
Kekejaman yang ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan PBB dan Prancis terhadap tentara Mali.
Kebiadaban pasukan rezim sekuler Mali dukungan penjajah salibis Perancis akhirnya terkuak juga kepada dunia internasional. Setelah harian The Guardian, The Observer dan beberapa media lokal di Afrika Barat mengeksposnya, stasiun TV 2 Perancis akhirnya menayangkan laporan langsung dari lapangan.
Seperti dilaporkan oleh kantor berita Ash-Sharq, tentara rezim sekuler Mali melakukan serangan biadab pada Selasa (22/1/2013) terhadap sebuah masjid di ibukota Bamako. Pasukan Mali menangkap seorang imam masjid, sejumlah ulama juru dakwah dan para jama’ah masjid.
Pasukan Mali membunuh sang imam masjid dan menyiksa para ulama juru dakwah dan jama’ah masjid. Tidak cukup sampai di situ, pasukan Mali mencukur habis jenggot para ulama dan jama’ah masjid. Jenggot adalah sunah fitrah yang merupakan ajaran para nabi dan simbol ketaatan seorang muslim kepada ajaran nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam.
Beberapa waktu sebelumnya pasukan rezim sekuler Mali juga melakukan pembantaian terhadap para ulama dan juru dakwah di kota Diyabali.
Pembantaian terhadap para ulama, juru dakwah dan warga sipil muslim yang “dicurigai” bergabung dengan mujahidin Anshar Ad-Din juga telah dilakukan oleh pasukan rezim di kota Sevare, Niono, Dunsa dan beberapa tempat terpisah di ibukota Bamako.(AF)
[www.bringislam.web.id]
0 Response to "PBB: Tentara Mali Lakukan Kekejaman Sistematis dan Meluas"
Posting Komentar