Setelah bayi mungil terlahir ke dunia ini, seorang ibu tentu ingin bisa menyusui bayinya dgn lancar. Berbagai persiapan dilakukan, dgn harapan sang buah hati bisa mendapatkan ASI secara maksimal.
Seorang ibu yang akan menyusui bayinya memang perlu mengetahui tehnik menyusui yang benar, meliputi perawatan payudara, cara-cara menyusui yang benar & beberapa hal terkait dgn kelancaran aktifitas menyusui. Terlebih lagi bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan tentu butuh dorongan supaya bisa percaya diri bahwa dirinya mampu menyusui dgn baik. Ketidaktahuan ibu tentang hal-hal yang berkaitan dgn menyusui justru akan menghambat proses menyusui itu sendiri & tentunya akan berdampak kurang baik pada ibu & bayinya.
Supaya bisa menyusui dgn lancar, perlu dilakukan perawatan pada payudara sejak masih hamil. Memasuki usia kehamilan 6-8 pekan terjadi perubahan pada payudara berupa pembesaran payudara yang terasa lebih padat, kencang, sakit, & tampak jelas gambaran pembuluh darah dipermukaan kulit yang bertambah serta melebar. Kelenjar Montgomery daerah areola (bagian berwarna hitam yang melingkari puting) tampak lebih nyata & menonjol.
Perawatan payudara yang diperlukan sebagai berikut :
Mengganti BH sejak hamil usia 2 bulan dgn ukuran yang lebih sesuai & dapat menopang perkembangan payudara. Biasanya diperlukan BH dgn ukuran 2 nomor lebih besar.
Latihan gerakan otot badan yang berfungsi menopang payudara utk menunjang produksi ASI & mempertahankan bentuk payudara setelah selesai masa menyusui. Latihan yang bisa dipraktekkan di rumah oleh ibu : Duduk sila di lantai. Tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri (dekat siku), tangan kiri memegang lengan bawah kanan. Angkat kedua siku hingga sejajar pundak. Tekan pegangan tangan kuat-kuat ke arah siku sehingga terasa adanya tarikan pada otot dasar payudara.
Menjaga kebersihan sehari-hari, termasuk payudara, khususnya daerah puting & areola.
Setiap mandi, puting & areola tak disabuni utk menghindari keadaan kering & kaku akibat hilangnya “pelumas” yang dihasilkan kelenjar Montgomery.
Setiap mandi, puting & areola tak disabuni utk menghindari keadaan kering & kaku akibat hilangnya “pelumas” yang dihasilkan kelenjar Montgomery.
Sejak usia kehamilan 7 bulan, lakukan persiapan puting agar lentur, kuat, & tak ada sumbatan, setiap hari sebanyak 2 kali. Cara melakukan : Kompres masing-masing puting selama 2-3 menit dgn kapas dibasahi minyak. Tarik & putar puting ke arah luar 20 kali, ke arah dlm 20 kali utk masing-masing puting. Pijat daerah areola utk membuka saluran susu. Bila keluar cairan, oleskan ke puting & sekitarnya. Bersihkan payudara dgn handuk lembut.
Mengoreksi puting yang datar atau terbenam agar menyembul keluar dgn bantuan pompa puting pada pekan terakhir kehamilan sehingga siap utk disusukan pada bayi, atau bisa juga secara manual (menarik puting keluar menggunakan tangan).
Supaya Sehat & Lancar Menyusui. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ibu hamil sehat & mampu menyusui bayinya :
Ibu harus tercukupi kebutuhan nutrisinya baik secara kuantitas maupun kualitas selama masa kehamilan.
Wanita hamil sebaiknya tidur 8 jam sehari. Kegiatan & gerakan sehari-hari harus memperhatikan perubahan fisik & mental yang terjadi. Di antara waktu kegiatan diperlukan istirahat guna melemaskan otot-otot. Bagi wanita bekerja, perlu diatur agar cuti hamil & bersalin diambil sebanyak mungkin setelah bersalin sehingga dapat menyusui bayinya selama mungkin sebelum kembali bekerja.
Ibu seharusnya tak merokok & menjauhi asap rokok orang lain, tak minum alkohol & mengurangi kopi serta minuman yang mengandung soda karena dapat mengurangi kemampuan usus menyerap kalsium & zat besi.
Pemakaian obat selama hamil hanya atas petunjuk bidan atau dokter, terutama menjelang persalinan agar tak berpengaruh terhadap proses menyusui.
Kontrol kehamilan secar teratur ke dokter atau bidan. Manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya utk bertanya (konsultasi) & buat perencanaan utk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah bayi lahir. Tanyakan secara detail mengenai tahapan dlm melakukan IMD utk meningkatkan keberhasilan menyusui & demi mendapatkan banyak manfaat dari proses IMD itu sendiri.
Memperhatikan & memeriksakan diri bila ada keluhan pada daerah gigi & mulut karena dapat menjalar pada organ lain & mengganggu kehamilan.
Memperhatikan kebersihan diri & menggunakan pakaian nyaman saat di dlm rumah, yaitu yang longgar, ringan, mudah dipakai & menyerap keringat.
Memperhatikan kebersihan diri & menggunakan pakaian nyaman saat di dlm rumah, yaitu yang longgar, ringan, mudah dipakai & menyerap keringat.
Tehnik Menyusui yang Benar.
Berikut ini beberapa langkah yang perlu diketahui ketika menyusui bayi :
Ibu harus menyusui dlm keadaan tenang. Minum segelas air sebelum menyusui, hindari menyusui dlm keadaan lapar & haus.
Sebelum menyusui hendaknya ibu memilih tempat yang nyaman, tenang, & tentunya terjaga dari pandangan orang lain. Siapkan pula kursi dgn sandaran punggung & tangan serta bantalan utk menopang tangan yang menggendong bayi.
Sebelum menggendong bayi, tangan dicuci bersih supaya puting & areola tak terkena kuman. Ketika akan menyusui, tekan daerah areola di antara telunjuk & ibu jari sehingga keluar 2-3 tetes ASI kemudian oleskan ke seluruh puting & areola. Cara menyusui yang terbaik adalah bila ibu melepaskan kedua payudara dari pemakaian BH.
Posisi ibu & bayi yang benar saat menyusui dapat dicapai bila bayi menyusui dgn tenang & badannya menempel betul pada ibu. Menyusui yang baik & benar adalah ketika mulut & dagu bayi menempel betul pada payudara & mulut bayi membuka lebar sehingga sebagian besar areola tertutup mulut bayi. Dengan posisi itu, bayi akan leluasa mengisap ASI pelan-pelan tapi kuat & ibu pun tak merasa kesakitan. Sebaiknya posisi puting & lengan bayi berada pada satu garis lurus.
Berikan ASI sesuka bayi (on demand) & tak usah dijadwal. Biasanya kebutuhan terpenuhi dgn menyusui tiap 2-3 jam. Setiap menyusui, lakukan pada kedua payudara secara bergantian, masing-masing selama kurang lebih 10 menit. Mulai selalu dgn payudara sisi terakhir yang disusui sebelumnya. Berikan ASI sampai payudara terasa kosong.
Untuk mencegah lecet, setelah selesai menyusui segera oleskan ASI seperti awal menyusui & biarkan kering oleh udara, baru kemudian BH dipakai kembali. Hal ini dapat dilakukan sambil menyangga bayi supaya bersendawa.
Tegakkan punggung bayi & dekatkan pada dada ibu supaya bayi bersendawa. Menyendawakan bayi setelah menyusui harus selalu dilakukan utk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tak muntah.
Apakah Bayi Cukup Mendapatkan ASI?
Bayi sejak lahir sampai usia 4-6 bulan dianggap cukup mendapat ASI bila berat badan lahir pulih kembali setelah bayi berusia 2 pekan, kenaikan berat & tinggi badan sesuai dgn kurva pertumbuhan, bayi banyak mengompol (sampai 6 kali atau lebih dlm sehari), bayi menyusu dgn kuat kemudian melemah hingga tertidur, & payudara ibu terasa lunak setelah menyusui dibanding sebelum disusukan.
Ketika Harus Bekerja.
Usahakan jangan berikan dot atau empeng di luar waktu menyusui. Jika terpaksa ibu tak dapat menyusui bayinya (misalnya karena bekerja), berikan ASI yang sudah diperas dgn menggunakan sendok. Jangan lupa utk mensterilkan wadah penyimpan ASI sebelum digunakan. Jika disimpan, ASI bisa bertahan selama :
4-8 jam bila disimpan pada suhu 19-25°C.
1-2 hari bila disimpan di dlm lemari es pada suhu 0-4°C (bukan freezer).
2 bulan di dlm freezer lemari es satu pintu.
3-4 bulan di dlm freezer (pintu terpisah).
1-2 hari bila disimpan di dlm lemari es pada suhu 0-4°C (bukan freezer).
2 bulan di dlm freezer lemari es satu pintu.
3-4 bulan di dlm freezer (pintu terpisah).
Yang Harus Diperhatikan Ketika Menyusui.
Walaupun umumnya keadaan gizi ibu hanya mempengaruhi kuantitas (jumlah) & bukan kualitas ASI, konsumsi makanan sebaiknya tak dibatasi. Penurunan berat badan sesudah melahirkan jangan lebih dari 0,5 kg setiap pekan. Selama menyusui, ibu harus memperhatikan asupan nutrisi pada makanan yang dikonsumsinya. Yaitu mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, & mineral. Dalam menu sehari-hari bisa ditambah makanan yang merangsang produksi ASI seperti daun katuk & daun pepaya. Karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak, ibu menyusui dianjurkan minum air 8-12 gelas sehari.
Ibu menyusui tentunya mengeluarkan tenaga yang tak sedikit, apalagi terkadang ibu harus terbangun malam karena bayi menangis & meminta ASI. Oleh karena itulah ibu menyusui membutuhkan istirahat & tidur cukup supaya tenaganya pulih kembali.
Ibu menyusui sebaiknya tak mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dgn dokter (tenaga kesehatan) karena ada beberapa obat yang tak boleh diberikan pada ibu menyusui.
Ibu bisa melakukan pijat payudara menggunakan minyak kelapa atau zaitun utk memperbaiki aliran ASI agar lancar.
Tahap-tahap pijat payudara
- Gunakan jari-jari utk mengusap payudara secara lembut dgn arah menjauhi puting.
- Pijat lembut payudara seolah menguleni, menggunakan gerakan mengangkat & menekan.
- Gunakan tangan secara lembut & hati-hati utk memuntir payudara searah & berlawanan arah jarum jam.
- Gunakan kedua tangan utk menekan secara perlahan daerah sekitar areola payudara utk mengeluarkan cairan susu. Kemudian oleskan sebagian cairan susu ke puting payudara.
Anjurkan ibu yang mengalami masalah ketika menyusui utk berkonsultasi pada tenaga terlatih di pusat pelayanan kesehatan. Suami, keluarga, & orang-orang terdekat hendaknya selalu memberi dukungan moral supaya ibu bisa melalui masa-masa menyusui dgn baik.
Hindari stres karena stres akan mempengaruhi produksi ASI. Seorang ibu harus percaya diri bahwa ASI saja sudah cukup, tak perlu ditambah susu formula. Berikan pengertian kepada orang-orang di sekitar ibu (suami, orangtua, mertua) bahwa ASI adalah yang terbaik utk bayi. Karena dukungan dari orang sekitar sangat mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI.
MPASI & Menyapih.
Makanan selain ASI (MPASI/Makanan Pendamping ASI) hendaknya diberikan mulai usia bayi 6 bulan. Bila ibu bekerja, hendaknya makanan pendamping ASI diberikan pada jam kerja sehingga ASI dapat tetap diberikan pada saat ibu ada di rumah. Setelah bayi cukup mendapatkan ASI selama 2 tahun, bayi bisa disapih secara bertahap dgn meningkatkan frekuensi makanan anak & menurunkan frekuensi pemberian ASI dlm kurun waktu 2-3 bulan (jangan dihentikan mendadak).
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan seorang ibu ketika menyusui. Persiapan menyusui perlu dilakukan sejak ibu masih di awal kehamilan sampai menjelang persalinan. Persiapan yang matang & kesiapan mental seorang ibu insyaallah akan banyak membantu ketika melakukan aktivitas menyusui. Sebaiknya ibu banyak bertanya & belajar tentang masalah menyusui. Jangan lupa utk memperbanyak do’a supaya proses menyusui berjalan lancar.
Penulis : dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyyah
Referensi :
Referensi :
Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Eksklusif. Dr. Utami Rosli, SpA., MBA., IBCLC. Penerbit Pustaka Bunda. Jakarta.
Kapita Selekta Kedokteran UI Jilid 1. Arief Mansjoer (editor) dkk. Tahun 1999. Penerbit Media Aesculapius, Universitas Indonesia, Jakarta.
Manajemen Laktasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kapita Selekta Kedokteran UI Jilid 1. Arief Mansjoer (editor) dkk. Tahun 1999. Penerbit Media Aesculapius, Universitas Indonesia, Jakarta.
Manajemen Laktasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
muslimah.or.id
0 Response to "Persiapan Kehamilan dan Menyusui Agar Bayi Tumbuh Sehat"
Posting Komentar