Bumi Itu bulat. Pada 1616, Galileo
berpendapat demikian. Pendapat ini menyebabkan dia dimusuhi oleh
kalangan gereja yang waktu itu meyakini bahwa bumi datar dan sebagai
pusat tata surya. Teori heliosentris yang dipegang oleh Galileo ini
dianggap salah dan bertentangan dengan Alkitab. Karena itulah, ia
dihukum oleh gereja.
Hal yang demikian itu tidak pernah terjadi dalam peradaban Islam.
Sebab, meski tidak secara gamblang menjelaskan bumi itu bulat, namun
beberapa ayat secara tersirat menggambarkan hal itu. Misalnya terdapat
dalam Surat Az Zumar ayat 5 yang artinya: ”Dia menciptakan langit dan
bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan
menutupkan siang atas malam…”
Dalam ayat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan kata
“takwir” yang artinya menutup. Dalam kamus bahasa Arab, kata ini
digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu
di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada
kepala.
At-Thabari menjelaskan dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud,
‘menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam’ adalah
jika malam datang, siang pergi. Sebaliknya jika siang datang malam pun
pergi. Keterangan tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama
lain ini berisi penjelasan yang tepat mengenai bentuk bumi yaitu bulat.
Sebab jika bumi datar, tidak akan terjadi pergantian siang dan malam
secara teratur.
Ayat yang semakna dengan ayat tersebut terdapat dalam surat Al Imran
ayat 27 yang artinya: “Engkau memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam..”
Berkaitan dengan ayat ini Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Mujahid, dan
Qotadah mengatakan bahwa antara siang dan malam saling memasuki. Dimana
siang waktunya 15 jam lebih panjang daripada malam. Sedang malam
waktunya 9 jam lebih pendek daripada siang. Ia juga bermaksud antara
siang dan malam saling mengganti dimana yang satu hilang langsung
diganti lainnya. (Lihat tafsir Qurtubi)
Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Kedua ayat di
atas mengisyaratkan bahwa bentuk planet bumi itu bulat. Hal ini
membuktikan bahwa al-Qur’an selalu selangkah di depan penemuan-penemuan
sains modern masa kini. Setiap kali ada penemuan-penemuan hebat pada
setiap abad, ternyata al-Qur`an sudah menjelaskannya terlebih dahulu.
Sumber: Humiara
(fauziya/islampos]
0 Response to "Subhanallah, Bumi Bulat Itu Sudah Dijelaskan Quran"
Posting Komentar