Dalam pidato itu, Jokowi banyak membahas tentang serapan dana APBN 2015 ditengah merosotnya ekonomi Indonesia.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Ahmadi Noor Supit mengatakan, merosotnya ekonomi Indonesia membuat pemerintah harus lebih bekerja keras, terutama untuk kembali menstabilkan ekonomi di Indonesia.
Dengan begitu, kata Ahmadi, DPR memberikan target kepada pemerintah, yakni nilai rupiah pada tahun 2016 mendatang minimal di angka Rp13.200/USD.
"Tahun depan buat rupiah pokoknya kita targetkan Rp13.200 per dolar AS," kata Ahmadi di gedung DPR, Jakarta, Jumat 14 Agustus 2015.
Menurut Ahmadi, target ini memang dirasa masih cukup sulit untuk diwujudkan pada tahun depan, mengingat pada saat ini posisi rupiah sudah mendekati level Rp14.000 per dolar AS dan kemungkinan pelemahan rupiah itu masih terus berlanjut.
"Tapi sekali lagi kalau (rupiah) jebol sekarang, memang sulit (di 2016). Makanya sekarang ini jangan sampai dia jebol diangka Rp15.000. Kalau sampai segitu, sudah kelewatan," katanya.
Supit menambahkan, dalam menstabilkan kondisi ekonomi tanah air, terutama untuk menjaga nilai tukar rupiah tidak jatuh terlalu, perlunya peran semua pihak bukan hanya dikerjakan oleh Presiden saja.
Yakni, diperlukannya kerja sama yang lebih konkret antara pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan kementerian atau lembaga bisa segera meyakinkan masyarakat bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh.
"Trust itu internal dan eksternal, sehingga jangan sampai pengusaha ada yang mikir mending bangkrut sekarang daripada makin parah. Sekarang ini, pengusaha menghitung dan berpikir bangkrutkan sekarang atau ada hope di depan," ujarnya.
Seperti diketahui, pada hari ini Bank Indonesia (BI) menetapkan kurs tengah dolar AS terhadap rupiah berada di posisi Rp13.763. Hal itu, menjadikan rupiah kembali melemah Rp 16 dibanding pada Kamis 13 Agustus 2015 kemarin, yang ada di posisi Rp13.747
0 Response to "DPR: Rupiah Jebol Sampai Rp15.000 Bisa Gawat"
Posting Komentar