Yousef Al-Khattab, Yahudi di Israel Asal Amerika Yang Masuk Islam


Yousef Al-Khattab, Yahudi di Israel Asal Amerika Yang Masuk Islam
Kedatangan Joseph Cohen ke Israel pada tahun 1998, karena keyakinannya yang sangat kuat pada ajaran Yudaisme. Dia kemudian tinggal di pemukiman Yahudi Gush Qatif di Gaza. Namun, setelah tiga tahun menetap di Gaza, Cohen memutuskan untuk menjadi seorang Muslim.
Dia memutuskan untuk menjadi Muslim setelah ia bertemu dengan seorang syaikh asal Uni Emirat Arab. Dia berdiskusi tentang teologi dengan syaikh tersebut lewat internet. Setelah masuk Islam, Cohen mengganti namanya dengan nama Islam Yousef al-Khattab.
 
Seorang Yahudi ortodoks asal Amerika Serikat ini mengucapkan syahadat yang menandakan dirinya masuk Islam. Tak lama setelah itu, istri dan keempat anak Yousef mengikuti jejaknya untuk memeluk Islam. Tapi, keluarganya tidak merestui tindakannya itu. Hingga dia tidak diakui sebagai salah satu bagian dari anggota keluarganya tersebut.
 
Kini Yousef aktif berdakwah dikalangan orang-orang Yahudi. Dia mengakui, berdakwah tentang Islam di kalangan orang-orang Yahudi bukan pekerjaan yang mudah. Menurutnya, yang pertama kali harus dilakukan dalam mengenalkan Islam adalah, bahwa hanya ada satu manhaj dalam Islam yaitu manhaj yang dibawa oleh Rasululullah SAW yang kemudian diteruskan oleh para sahabat-sahabat dan penerusnya hingga sekarang.
 
“Cara yang paling baik untuk membuktikan bahwa Islam adalah agama untuk semua umat manusia adalah dengan memberikan penjelasan berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an dan yang membedakan antara umat manusia adalah ketaqwaannya pada Allah semata,” ujar Yousef.
 
Yousef mengatakan bahwa dasar ajaran agama Yahudi sangat berbeda dengan Islam. Perbedaan utamanya dalam masalah tauhid. Agama Yahudi, kata Yousef percaya pada perantara dan perantara mereka adalah para rabbi. Orang-orang Yahudi berdo’a lewat perantaraan rabbi-rabbi mereka.
 
“Yudaisme adalah kepercayaan yang berbasiskan pada manusia. Berbeda dengan Islam, agama yang berbasis pada al-Qur’an dan Sunnah. Dan keyakinan pada Islam tidak akan pernah berubah, di semua masjid di seluruh dunia al-Qur’an yang kita dengarkan adalah al-Qur’an yang sama,” ujar Yousef.
 
Yousef mengungkapkan, kitab Taurat yang diyakini kaum Yahudi sekarang memiliki sebelas versi yang berbeda dan naskah-naskah Taurat itu bukan lagi naskah asli. 
 
“Alhamdulillah, Allah memberikan rahmat pada kita semua dengan agama yang mudah, di mana banyak orang yang bisa menghapal al-Qur’an dari generasi ke generasi. Allah memberkati kita semua dengan al-Qur’an,” tukas Yousef. Meski demikian, dia meyakini dialog adalah cara terbaik dalam berdakwah terutama di kalangan Yahudi.
 
Yousef ditanya tentang kelompok-kelompok Yahudi yang mengklaim anti-Zionis. Dia menjawab bahwa secara pribadi maupun dari sisi religius, ia tidak percaya dengan Yahudi-Yahudi yang mengklaim anti-Zionis. “Dari sejarahnya saja, mereka adalah orang-orang yang selalu melanggar kesepakatan. Mereka membunuh para nabi, oleh sebab itu saya tidak pernah percaya pada mereka, meski Islam selalu menunjukkan sikap yang baik pada mereka,” paparnya.
 
Yousef menegaskan bahwa pernyataannya itu bukan untuk membela orang-orang Palestina ataupun atas nama seorang Muslim. Pernyataan itu merupakan pendapat pribadinya. “Allah Maha Tahu,” tandasnya.
 
Sebagai orang yang pernah tinggal di pemukiman Yahudi di wilayah Palestina, Yousef mengakui adanya diskriminasi yang dilakukan pemerintah Israel terhadap Muslim Palestina. Yousef sendiri pernah dipukul oleh tentara-tentara Israel meski tidak seburuk perlakuan tentara-tentara Zionis itu pada warga Palestina.
 
“Saya masih beruntung, penderitaan yang saya alami tidak seberat penderitaan saudara-saudara kita di Afghanistan yang berada di bawah penjajahan AS atau saudara-saudara kita yang berada di kamp penjara AS di Kuba (Guantanamo),” imbuhnya dengan rasa syukur. (islampos)

0 Response to "Yousef Al-Khattab, Yahudi di Israel Asal Amerika Yang Masuk Islam"

Posting Komentar