Nasionalisme Slogan Jahiliyah Biang Kerok Perpecahan Umat
Nasionalisme adalah faham sesat dan
menyesatkan, sebuah isme yang bertentangan dengan Islam. Mempercayai,
menerapkan, dan mendakwahkan nasionalisme adalah sebuah perbuatan haram,
karena bagi seorang Muslim hanya Islam dien (agama) yang diterima Allah
SWT., dan siapa saja yang mengambil dien (agama) selain Islam, tertolak
(QS Ali Imran (3) : 85)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW
bahkan mencela persatuan yang dilandasi fanatisme golongan, baik itu
persamaan bangsa, suku, atau warna kulit.
“Tidaklah termasuk golongan kami
barangsiapa yang menyeru kepada ashobiyyah (fanatisme golongan). Dan
tidaklah termasuk golongan kami barangsiapa yang berperang atas dasar
ashobiyyah (fanatisme golongan). Dan tidaklah termasuk golongan kami
barangsiapa yang terbunuh atas nama ashobiyyah (fanatisme golongan).”
(HR Abu Dawud 4456)
Seruan nasionalisme adalah seruan batil,
seruan jahiliyah, yang Rasulullah SAW sangat larang untuk dilakukan
oleh kaum Muslimin. Beliau SAW., bersabda :
“Barangsiapa berbangga-bangga
dengan slogan-slogan jahiliyah, maka suruhlah ia menggigit kemaluan
ayahnya dan tidak usah pakai bahasa kiasan terhadapnya,” (Shahih, HR
Bukhari dalam Adabul Mufrad [963]).
Seruan Islam Universal, Untuk Seluruh Umat Manusia
Islam telah mengharamkan seruan
nasionalisme atau kebangsaan. Seruan Islam adalah seruan yang bersifat
universal, untuk seluruh umat manusia, dimana semua manusia berkedudukan
sama di mata Allah SWT, dan hanya taqwa sajalah yang membedakan siapa
yang lebih mulia di sisi-Nya.
“Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berkabilah-kabilah
supaya kamu saling kenal mengenal. . Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu di sisi Allah SWT adalah orang yang palingber taqwa
di antara waktu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.” (QS Al-Hujurat (49) : 13)
Rosulullah SAW bersabda :
“Wahai sekalian manusia, kalian
adalah umat yang satu. Bapak kalian adalah satu (Nabi Adam as) Tidak ada
kemuliaan orang Arab terhadap orang ‘ajam (bukan Arab) tidak ada
kemuliaan orang kulit putih atas orang kulit hitam. Yang menbedakan
diantara kalian adalah karena taqwa.”
Jadi, tinggalkanlah seruan nasionalisme,
karena memang tidak ada dalam Islam. Seruan nasionalisme hanyalah
seruan jahiliyah yang harus segera dienyahkan dan dibuang jauh-jauh.
Gantilah seruan nasionalisme tersebut dengan seruan Islam, seruan
universal untuk seluruh umat manusia di bawah panji-panji syahadah, La
ilaha ilallah Muhamad Rasulullah.
Bersatu Di Bawah Bendera Islam
Kaum Muslimin saat ini, siapa pun dan
dimana pun harus bersatu di bawah bendera Islam, bendera tauhid. Bendera
Islam itu adalah : Al Liwa dan Arrayah, dan bendera Islam itu lah yang
seharusnya diperjuangkan oleh seluruh umat Islam hingga tetes darah yang
terakhir, bukan bendera lainnya.
Islam merupakan dien yang lengkap yang
mengatur segala aspek hidup salah satunya dalam masalah tata negara,
termasuk pengaturan bendera. Bendera Islam telah dicontohkan oleh
Rasulullah Saw. Bendera Rasulullah terdiri dari:
1. Al-liwa (bendera putih)
2. Ar-rayah (panji hitam)
2. Ar-rayah (panji hitam)
Di dalam bahasa Arab, bendera dinamai
dengan liwa (jamaknya adalah alwiyah). Sedangkan panji-panji perang
dinamakan dengan rayah. Disebut juga dengan al-‘alam. Bendera Islam
(liwa) di masa Rasulullah saw adalah berwarna putih, berbentuk segi
empat dan di dalamnya terdapat tulisan Laa illaaha illa Allah, Muhammad
Rasulullah dengan warna hitam. Dan panji-panji perang (rayah) di masa
Rasulullah saw berwarna dasar hitam, berbentuk persegi empat, dengan
tulisan di dalamnya Laa illaaha illa Allah, Muhammad Rasulullah berwarna
putih.
Untuk itu, umat Islam saat ini harus
kembali menggunakan dan bersatu di bawah hanya satu bendera, yakni
bendera tauhid. Bendera dengan pasukan umat Islam inilah yang akan
membebaskan negeri negeri Islam dari penjajahan AS di Iraq,
Afgahanistan, dll serta penjajahan Zionis Yahudi di Palestina.
Bendera ini pulalah yang akan
mempersatukan Ummat dalam Negara Khilafah dan membebaskan mesjidil
Aqsha, dan akan menjadi bendera Negara Khilafah yang di Janjikan oleh
Rasulullah, Insya Allah.
Jadi, bendera Islam, Alliwa dan
Arrayah-lah yang seharusnya diperjuangkan oleh seluruh umat Islam hingga
tetes darah yang terakhir, bukan bendera lainnya.
Wallahu’alam bis showab!
M Fachry
0 Response to "Nasionalisme Slogan Jahiliyah Biang Kerok Perpecahan Umat Islam"
Posting Komentar