“Dia menolak, dan mengatakan bagaimana dia bisa pergi ketika rezim Suriah membunuh rakyatnya sendiri, termasuk anak-anak,” tambahnya.
Seruan jihad melawan rezim bengis Assad dan menegakkan khilafah telah mengundang kaum muslimin dari berbagai dunia untuk bergabung. Termasuk seorang remaja Irlandia, yang rela meninggalkan kesenangan hidup di Barat bergabung dengan saudara muslimnya di bumi asy Syam.Meskipun harus dibayar dengan syahid fi sabilillah.
Sebagaimana yang dilansir www.telegraph.co.uk (24/02) seorang remaja muslim dari Irlandia yang bergabung dengan pejuang mujahidin di Suriah tahun lalu ditemukan telah terbunuh, insya Allah syahid.
Sebagaimana yang dilansir www.telegraph.co.uk (24/02) seorang remaja muslim dari Irlandia yang bergabung dengan pejuang mujahidin di Suriah tahun lalu ditemukan telah terbunuh, insya Allah syahid.
Shamseddin Gaidan, 16 tahun, yang tinggal di dekat Dublin, meninggal pada pekan lalu, kata juru bicara Asosiasi Muslim Irlandia.
“Dia terbunuh dalam pertempuran, ia terbunuh di Suriah,” kata Hussein Buhidma.
“Orang tuanya adalah orang-orang yang ramah dan mereka ingin berkabung selama beberapa hari.”
Shamseddin pindah ke Irlandia dari Libya dengan keluarganya pada tahun 2001. Ayahnya Ibrahim membuka sebuah toko kelontong Halal di Navan, Co Meath.
Gaidan mengatakan kepada Irlandia Times: “Kami tidak tahu di mana atau bagaimana ia terbunuh dan kami tidak tahu di mana tubuhnya.
Remaja itu menghabiskan liburan musim panasnya di Libya pada tahun lalu dan seharusnya terbang kembali ke Irlandia melalui Istanbul pada pertengahan Agustus. Dia kemudian diketahui telah menyeberangi perbatasan Turki menuju Suriah.
Gaidan mengatakan: “Kami tidak mendengar apapun dari hingga suatu hari seseorang menelepon dari Suriah dan mengatakan Shamseddin ada di sini dan dia membantu rakyat Suriah.”
Yang terakakir didengar Gaidan dari Shamseddin adalah telepon singkat beberapa waktu kemudian di mana dia meminta anaknya itu untuk pulang.
Yang terakakir didengar Gaidan dari Shamseddin adalah telepon singkat beberapa waktu kemudian di mana dia meminta anaknya itu untuk pulang.
“Dia menolak, dan mengatakan bagaimana dia bisa pergi ketika rezim Suriah membunuh rakyatnya sendiri, termasuk anak-anak,” tambahnya.
Para pelayat berkumpul di masjid Tallaght di Dublin pekan ini untuk menyatakan belasungkawa kepada keluarga Gaidan. Doa juga dipanjatkan di Sekolah Klasik St Patrick di Navan, tempat di mana Shamseddin pernah belajar.
Kepala Sekolah Colm O’Rourke mengatakan para staf dan siswa sangat terkejut mengetahui kematiannya.
“Dia adalah seorang murid yang baik yang akrab dengan semua orang,” kata Mr O’Rourke Times.
“Dia tertarik untuk pergi berperang dengan para pejuang pada tahun 2011 dia berbicara tentang keinginannya untuk bergabung dengan revolusi Libya.”
Diperkirakan bahwa Shamseddin bergabung dengan pasukan mujahidin Suriah dengan seorang sepupu dari Libya yang telah melakukan perjalanan ke Suriah beberapa waktu sebelumnya. Sepupunya itu juga diyakini telah terbunuh pada pekan lalu.
Remaja ini adalah orang kedua dari Irlandia yang terbunuh syahid setelah bergabung dengan revolusi di Suriah. El Sayed Hudhaifa, berusia 22 tahun kelahiran Mesir, dari Drogheda, terbunuh syahid di utara Suriah pada bulan Desember. (rz/www.bringislam.web.id)
0 Response to "Subhanallah, Remaja Irlandia Syahid Dalam Pertempuran di Suriah"
Posting Komentar