Meskipun di bawah tekanan pasukan penjajah Yahudi, Umat Islam Palestina berkumpul di masjid al Aqsho. Mereka hadir untuk memenuhi seruan Hizbut Tahrir menolak kedatangan Obama ke Palestina dan masjid Al Aqsha .
“ La ahlan wa la marhaban bi qootili al athfaal” . Tidak ada sambutan untuk pembunuh anak-anak. Demikian seruan umat Islam Palestina menolak Obama yang merupakan sahabat dari para diktator yang telah ditumbangkan oleh umat, mulai dari Tunisia, Mesir, dan Libya.
Sebagaimana yang dilansir http://www.pal-tahrir.info (15/03), para pembicara menegaskan kepada hadirin pada Jum’at (15/03) yang berkumpul di halaman masjid al Aqsho, bahwa masjdi al Aqsha dan baitul Maqdis menolak kedatangan Obama. Al Aqsh adalah tanah suci umat Islam, umat Islam adalah umat yang satu , tidak ada perbedaan di tengah umat Islam.
Masjid al Aqsho merupakan milik penduduk Iraq yang dipenjara Amerika dan pemerintah bonekanya di Abu Ghuraib. Masjid Al Aqsho juga milik penduduk Syam termasuk Suriah, masjid para pahlawan Fallujah (Iraq), Kabul (Afhganistan) , dan Kandahar yang menjadi korban kekejaman penjajah Amerika .
Masjid al Aqsho merupakan masjid para pahlawan dan mujahidin Homs, Allepo, dan wilayah-wilayah Syam lainnya yang bergolak. Menentang Bashar Asad yang didukung Barat dan sekutunya.
Bumi al Aqsha , penduduknya, dan penduduk negeri-negeri Islam tidak rela tanah suci umat Islam diinjak oleh Obama sang pembantai dan pembunuh umat Islam.
Umat Islam Palestina menolak kedatangan Obama , sebaliknya umat Islam saat ini menyambut akan datangnya Khilafah dan kemenangan revolusi Islam di Suriah yang akan menghabisi penjajahan Amerika di negeri-negeri Islam.
0 Response to "Di Bawah Tekanan Pasukan Penjajah Zionis, Hizbut Tahrir Tolak Kedatangan Obama di Bumi Al Quds"
Posting Komentar