Pekanbaru. Lebih
dari 5000 peserta memenuhi Gelanggang Olahraga Remaja Pekanbaru
mengikuti konferensi Islam dan Peradaban yang digelar oleh Hizbut Tahrir
Indonesia Wilayah Riau (1/6). Tema besar dari konferensi ini yakni
“Indonesia Milik Allah” serta “Saatnya Khilafah Menggantikan Demokrasi
dan Sistem Ekonomi Liberal”.
Hadir Sebagai Pembicara Dr.
Ardiansyah Syahab, Sh, M. Ag, MH, Hidayat M. Sy dari DPD I HTI Riau dan
Adam Romulo Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia.
Acara diawali dengan pembacaan ayat
suci Al qur;an oleh Abdul Masykur dan dilanjutkan dengan sambutan ketua
DPD I HTI Riau Muhammadun Beliau mengajak semua komponen umat islam
untuk bangkit dan bahu membahu merajut ukhuwah meraih kemenangan islam.
Beliau juga mengajak untuk kembali kepada hukum Allah. Segala yang di
langit dan bumi milik Allah termasuk Indonesia ini adalah milik Allah.
Seharusnya diterapkan pula hukum Allah. “Innil hukmu illa lillah.
Sesungguhnya menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Tegas beliau.
Pembicara Pertama Ardiansyah Doktor
Ilmu Hukum ini membawakan materi “Demokrasi, Dari Korporasi, Oleh
Korporasi, Untuk Korporasi”. Beliau menyebutkan beberapa kerusakan
demokrasi. Diantaranya adalah demokrasi adalah sistem kufur dimana
halal-haram bisa di diskusikan. “Kita sepakat bahwa Bir itu haram, tapi
di parlemen bisa di diskusikan”. jelas beliau. Beliau menambahkan bahwa
demokrasi bertentangan dengan islam karena Akidahnya sekulerisme yakni
memisahkan antara kehidupan dan agama.. “Apakah bapak-ibu setuju bahwa
demokrasi bertentangan dengan islam? Setujuuu!, jawab ribuan peserta
yang hadir.
Pembicara kedua Hidayat DPD I HTI
Riau menjelaskan materi Sistem Ekonomi Liberal : Sistem Rusak
menghasilkan kerusakan dan kesengsaraan, beliau menegaskan demokrasi
akan berjalan bila ada dana besar yang mendukungnya. Di sinilah
demokrasi ditopang kapitalisme. Sementara, sistem ekonomi kapitalis
liberal akan tumbuh subur dalam iklim kebebasan yang membolehkan
memiliki segala sesuatu dengan cara apapun. Kebebasan demikian diberikan
oleh demokrasi.
Sistem politik demokrasi dijalankan
oleh penguasa. Adapun sistem ekonomi kapitalis digerakkan oleh
pengusaha. Dengan demikian, secara praktis kolaborasi antara demokrasi
dengan kapitalisme meniscayakan adanya persekutuan antara penguasa
dengan pengusaha, atau penguasa sekaligus sebagai pengusaha. Tegas
beliau
Dalam pidato politik yang
disampaikan oleh Adam Romulo beliau mengajak seluruh audien untuk
mencampakkan demokrasi dan sistem ekonomi liberal dan menggantinya
dengan khilafah karena khilafahlah sistem pemerintahan yang telah
diwariskan nabi” ujar beliau dengan semangat
Selain pemaparan materi kekuatan
konferensi ini ada pada pemutaran film dokusinema yang telah disiapkan
oleh panitia. Terdapat juga penampilan nasyid dari grup samudra
menyemangati peserta konferensi. Kemudian pembacaan puisi ideologis
Indonesia Milik Allah oleh ananda syakira qonita yang membuat hadirin
tersentuh dan terharu.
Tampak hadir tokoh-tokoh Riau
seperti Uu hamidi budayawan Riau, Abdul Rahman Qoharudin ketua komisi
fatwa MUI Riau dan Ketua Dewan Syuro NU Riau, Kalangan Ulama, Polisi,
Pengusaha, Intelektual dosen dan guru serta Perwakilan Mahasiswa se Riau
menyatakan Abdul Rahman Qoharudin. UU Hamidi tokoh senior ini
menyatakan Demokrasi adalah sistem paling konyol di dunia dunia melayu
yang mengaku beragama islam itu sebenarnya mau kemana? Sudah diberi
pedoman hidup yang benar oleh Allah untuk menyelamatkan dirinya. Di beri
contoh teladan yang indah oleh bagaimana hidup bersyariah oleh Nabi
Muhammad SAW. Sudah diberi peringatan dengan bencana dari langit dan
bumi, namun tidak mau juga sadar dan berpikir jernih ujarnya
singkat.[]as/MI Riau
0 Response to "Lebih dari 5000 Umat Islam Hadiri Konferensi Islam dan Peradaban Riau Serukan Syariah dan Khilafah"
Posting Komentar