Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebutkan, terdapat 200 Pekerja Seks Komersial (PSK) di Lokalisasi Dolly mengidap HIV/AIDS. Jumlah total PSK penghuni lokalisasi sendiri saat ini tercatat kurang lebih 1.080 orang. Data tersebut didapat dari pemeriksaan rutin dinkes di lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, untuk pemeriksaan awal penderita HIV/AIDS bisa dilakukan di seluruh Puskesmas di Surabaya. Sedangkan untuk pengobatan di RSUD Dr Soewandi dan RSU dr Soetomo. Pemeriksaan itu gratis.
Untuk memantau para PSK yang terjangkit HIV/AIDS ini, pihaknya menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun petugas kesehatan di lapangan guna melakukan pendekatan personal. “Tiap seminggu sekali kami melakukan pemeriksaan di sana (Dolly dan Jarak). Tapi minimal sebulan sekali mereka (pengidap HIV/AIDS) kontrol,” terangnya, Rabu (21/5/2014).
Sebagian besar PSK yang menghuni Dolly berasal dari luar daerah. Dari total populasi PSK, dari luar Surabaya sekitar 80%. Sehingga mereka yang terinfeksi telah dipulangkan ke daerah asalnya.
Dia mengimbau pemerintah daerah asal PSK yang terinfeksi HIV itu untuk memantaunya.
"Dalam penanggulangan penyakit HIV/AIDS di Surabaya, nilai anggaran yang disiapkan sekitar Rp3 miliar. Anggaran itu untuk penambahan reagent dan pelatihan yang dilalukan oleh para LSM," jelasnya. [sindonews/www.tribunislam.com]
0 Response to "200 PSK Dolly Terinfeksi HIV/AIDS Masih Nggak Mau diTutup?"
Posting Komentar