Senin (28/) Tim DPD 2 HTI Kota Bogor, yang dipimpin langsung oleh Gus Uwik (Ketua DPD), M. Irfan (Ketua LF), H. Ray Iskandar (anggota LF), Imam Syafi’i (anggota LF), dan Erwin Wahyu (tim infokom HTI) diterima langsung oleh Kapolresta Bogor, AKBP Bahtiar Ujang Purnama di ruang kerjanya dengan suasana penuh hangat.
Kapolres Kota Bogor yang juga didampingin oleh Kasat Intel menyambut posistif kunjungan dan audiensi tim HTI, walau mengalami proses reschedule beberapa kali. Beliau juga menyatakan tidak harus di kantor Kapolres ketemuannya, bisa juga nanti di sekretariat HTI. “Prinsipnya saya akan terima siapapun yang lebih dulu, supaya saya bisa bermanfaat bagi semua,” jelas Pak Bahtiar.
Menanggapi keterbukaan Kapolres M Irfan membalas dengan ucapan terima kasih sudah diterima jajaran polresta. Selanjutnya M Irfan menjelaskan maksud silahturahmi adalah untuk sharing terhadap berbagai permasalahan bogor sekaligus diskusi tentang solusi dari permasalahan tersebut.
Selanjutnya Irfan menjelaskan bahwa HTI adalah lembaga dakwah, tetapi tidak seperti lembaga dakwah yang banyak difahami oleh masyarakat yang hanya mengurusi masalah keagamaan dan ibadah. “Positioning HTI adalah dakwah fikriyah, siyasiyah dan La madiah,” jelas M Irfan.
Menurut HTI, dakwah fikriyah adalah dakwah untuk menyebarkan dan menyampaikan pemikiran Islam yang kaffah (sempurna – red). Sedangkan siyasiyah (politis – red) adalah tidak seperti pemahaman politik saat ini yang lebih banyak sekedar berebut kekuasaan dan bagaimana mempertahankan kekuasaan. “Siyasah yang dijalankan HTI adalah dalam makna ri’ayati su’unil ummah yakni mengelola urusan-urusan rakyat. Sehingga topik yang diangkat dalam banyak aktivitas dan kegiatan HTI terkait dengan masalah politik, ekonomi, sosial, dll,” jelas M Irfan.
Sedangkan makna La maidah (tanpa kekerasan – red) jelas Irfan adalah setiap aktivitas HTI baik forum kecil seperti diskusi atau yang besar seperti masirah (demo damai – red), yang kami sampaikan adalah pemikiran dan sikap politik dengan cara damai. “Kami tidak akan melakukan cara-cara kekerasan,” tegas Irfan.
Selanjutnya Gus Uwik menambahkan tentang visi misi HTI. “HTI dalam perjuangannya adalah untuk melanjutkan kehidupan Islam ditengah-tengah masyarakat. Karena kami yakin bahwa Islam adalah agama yg diturunkan oleh ALLAH Sang Pencipta Alam pasti akan memberikan kebaikan jika diterapkan, sehingga kami punya tagline ‘Selamatkan Indonesia dengan Syariah’ “, jelas Gus Uwik.
Untuk memahami ini, masih jelas Gus Uwik, kita bisa melihat moment pilkada, pilgub, pilpres. Para politisi dan partai menyampaikan gagasan atau proposal untuk melakukan perubahan, perbaikan dan membangun Indonesia menjadi lebih baik. “Dalam konteks ini kami pun sama. Kami dari HTI juga mempunyai tawaran agar Indonesia lebih baik lagi kedepannya. Tawaran kami tentu sesuai dengan akidah dan keyakinan kami, yakni syariat Islam dalam bingkai Khilafah,” jelas Gus Uwik.
Gus Uwik pun yakin bahwa Indonesia akan lebih baik dengan Syariah Islam. Penegakan syariat Islam dalam bingkai Khilafah tidak akan ada masalah dengan kebhinekaan dan keragaman yang ada, karena jika Islam diterapkan akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Menanggapi apa yang disampiakan oleh Gus Uwik ini, Pak Bahtiar menyatakan bahwa prinsipnya yang disampaikan oleh HTI adalah baik, tinggal bagaimana menyampaikan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat. Karena nanti tergantung bagimana perspektif dari berbagai pihak. “Semua mengatakan baik, itu kan menurut yang menyampaikan. Dan dari sekian banyak pendapat tentu ada yg sama dan ada yang tidak sama. Tinggal kita persatukan yang sama dan mengeliminir perbedaan. Saya mengapresiasi kegiatan HTI, karena dilakukan secara soft. Saya berpesan tolong ini dipertahankan dan perhatikan juga kebinekaan yang ada di negeri ini,” pinta Kapolres. [] Fan [htipress/www.bringislam.web.id]
Kapolres Kota Bogor yang juga didampingin oleh Kasat Intel menyambut posistif kunjungan dan audiensi tim HTI, walau mengalami proses reschedule beberapa kali. Beliau juga menyatakan tidak harus di kantor Kapolres ketemuannya, bisa juga nanti di sekretariat HTI. “Prinsipnya saya akan terima siapapun yang lebih dulu, supaya saya bisa bermanfaat bagi semua,” jelas Pak Bahtiar.
Menanggapi keterbukaan Kapolres M Irfan membalas dengan ucapan terima kasih sudah diterima jajaran polresta. Selanjutnya M Irfan menjelaskan maksud silahturahmi adalah untuk sharing terhadap berbagai permasalahan bogor sekaligus diskusi tentang solusi dari permasalahan tersebut.
Selanjutnya Irfan menjelaskan bahwa HTI adalah lembaga dakwah, tetapi tidak seperti lembaga dakwah yang banyak difahami oleh masyarakat yang hanya mengurusi masalah keagamaan dan ibadah. “Positioning HTI adalah dakwah fikriyah, siyasiyah dan La madiah,” jelas M Irfan.
Menurut HTI, dakwah fikriyah adalah dakwah untuk menyebarkan dan menyampaikan pemikiran Islam yang kaffah (sempurna – red). Sedangkan siyasiyah (politis – red) adalah tidak seperti pemahaman politik saat ini yang lebih banyak sekedar berebut kekuasaan dan bagaimana mempertahankan kekuasaan. “Siyasah yang dijalankan HTI adalah dalam makna ri’ayati su’unil ummah yakni mengelola urusan-urusan rakyat. Sehingga topik yang diangkat dalam banyak aktivitas dan kegiatan HTI terkait dengan masalah politik, ekonomi, sosial, dll,” jelas M Irfan.
Sedangkan makna La maidah (tanpa kekerasan – red) jelas Irfan adalah setiap aktivitas HTI baik forum kecil seperti diskusi atau yang besar seperti masirah (demo damai – red), yang kami sampaikan adalah pemikiran dan sikap politik dengan cara damai. “Kami tidak akan melakukan cara-cara kekerasan,” tegas Irfan.
Selanjutnya Gus Uwik menambahkan tentang visi misi HTI. “HTI dalam perjuangannya adalah untuk melanjutkan kehidupan Islam ditengah-tengah masyarakat. Karena kami yakin bahwa Islam adalah agama yg diturunkan oleh ALLAH Sang Pencipta Alam pasti akan memberikan kebaikan jika diterapkan, sehingga kami punya tagline ‘Selamatkan Indonesia dengan Syariah’ “, jelas Gus Uwik.
Untuk memahami ini, masih jelas Gus Uwik, kita bisa melihat moment pilkada, pilgub, pilpres. Para politisi dan partai menyampaikan gagasan atau proposal untuk melakukan perubahan, perbaikan dan membangun Indonesia menjadi lebih baik. “Dalam konteks ini kami pun sama. Kami dari HTI juga mempunyai tawaran agar Indonesia lebih baik lagi kedepannya. Tawaran kami tentu sesuai dengan akidah dan keyakinan kami, yakni syariat Islam dalam bingkai Khilafah,” jelas Gus Uwik.
Gus Uwik pun yakin bahwa Indonesia akan lebih baik dengan Syariah Islam. Penegakan syariat Islam dalam bingkai Khilafah tidak akan ada masalah dengan kebhinekaan dan keragaman yang ada, karena jika Islam diterapkan akan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Menanggapi apa yang disampiakan oleh Gus Uwik ini, Pak Bahtiar menyatakan bahwa prinsipnya yang disampaikan oleh HTI adalah baik, tinggal bagaimana menyampaikan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat. Karena nanti tergantung bagimana perspektif dari berbagai pihak. “Semua mengatakan baik, itu kan menurut yang menyampaikan. Dan dari sekian banyak pendapat tentu ada yg sama dan ada yang tidak sama. Tinggal kita persatukan yang sama dan mengeliminir perbedaan. Saya mengapresiasi kegiatan HTI, karena dilakukan secara soft. Saya berpesan tolong ini dipertahankan dan perhatikan juga kebinekaan yang ada di negeri ini,” pinta Kapolres. [] Fan [htipress/www.bringislam.web.id]
0 Response to "Kapolres Kota Bogor: Saya Mengapresiasi Kegiatan HTI Karena Dilakukan Dengan Soft "
Posting Komentar