JAKARTA : Ditemukannya produk bakso mengandung babi namun berlogo halal MUI tentu membuat publik bertanya-tanya. Pasalnya, LPPOM MUI diketahui sangat ketat dalam mengeluarkan sertifikasi halal.
Setelah melakukan penelusuran, LPPOM MUI pun langsung memberikan konfirmasinya. Menurut Kepala Bidang Informasi Halal LPPOM MUI, Farid Mahmud, SH, pihaknya mengakui jika pernah mengeluarkan sertifikasi halal untuk produk bakso Planetaria 56.
“Memang betul, yang mengeluarkan sertifikasi adalah LPPOM MUI Banten. Namun 1 Desember lalu, sudah expired masa berlakunya,” ujar Farid kepada detikFood, Jumat (14/12/2012)).
Menurut Farid, setelah masa berlaku sertifikasi habis, pihak produsen akan mengajukan perpanjangan sertifik`t halal, dan auditor LPPOM MUI akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh bahan yang ada, termasuk asal-usul daging yang digunakan.
“Dalam kasus Planetaria 56 yang diproduksi oleh PT Usaha Food, pemeriksaan belum selesai,” jelas Farid.
Sementara itu, PD Usaha Food selaku produsen bakso kemasan Planetaria 56 membantah telah menggunakan daging babi sebagai bahan untuk membuat bakso. Lantas, bagaimana dengan pihak Sudin Peternakan & Perikanan Jakarta Barat yang menemukan bukti daging babi pada bakso merek planetaria 56?
PD Usaha bakso kemasan yang beralamat di Serpong, Tanggerang Selatan, tersebut menyangka ada persaingan bisnis antarsesama produsen untuk menjatuhkan usaha bakso miliknya.
“Kalau menurut saya, ini sih ada persaingan bisnis. Saya sendiri sebagai produsen bisa menjamin bakso buatan pabrik saya menggunakan daging sapi,” kata pemilik PD Usaha Food Hendrik Wijaya kepada wartawan, Jumat (14/12/2012).
Hendrik mengatakan, selain persaingan bisnis, kemungkinan lain dengan terbuktinya bakso merek Planetaria 56 menggunakan daging babi berasal dari permainan para penyuplai daging untuk pabriknya.
Untuk membuat bakso pabrikan tersebut, ia mendatangkan daging dari tiga pemasok dari Tangerang. “Mungkin supplier-nya yang nakal menggunakan daging babi untuk dikirim ke kita,” katanya.
Hendrik mengatakan kurang sepaham dengan tindakan suku dinas di Jakarta yang hanya mengecek bakso di pasaran tanpa memeriksa langsung di pabriknya. Ia berani untuk diperiksa dan dilihat langsung pembuatan bakso di pabrik miliknya oleh Sudin Peternakan dan Perikanan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat menemukan adanya produk bakso berbahan daging babi dengan merek Planetaria 56 yang diproduksi oleh PT Usaha Food, Tangerang, Banten. Pada kemasannya, terdapat logo halal MUI.
“Memang betul, yang mengeluarkan sertifikasi adalah LPPOM MUI Banten. Namun 1 Desember lalu, sudah expired masa berlakunya,” ujar Farid kepada detikFood, Jumat (14/12/2012)).
Menurut Farid, setelah masa berlaku sertifikasi habis, pihak produsen akan mengajukan perpanjangan sertifik`t halal, dan auditor LPPOM MUI akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh bahan yang ada, termasuk asal-usul daging yang digunakan.
“Dalam kasus Planetaria 56 yang diproduksi oleh PT Usaha Food, pemeriksaan belum selesai,” jelas Farid.
Sementara itu, PD Usaha Food selaku produsen bakso kemasan Planetaria 56 membantah telah menggunakan daging babi sebagai bahan untuk membuat bakso. Lantas, bagaimana dengan pihak Sudin Peternakan & Perikanan Jakarta Barat yang menemukan bukti daging babi pada bakso merek planetaria 56?
PD Usaha bakso kemasan yang beralamat di Serpong, Tanggerang Selatan, tersebut menyangka ada persaingan bisnis antarsesama produsen untuk menjatuhkan usaha bakso miliknya.
“Kalau menurut saya, ini sih ada persaingan bisnis. Saya sendiri sebagai produsen bisa menjamin bakso buatan pabrik saya menggunakan daging sapi,” kata pemilik PD Usaha Food Hendrik Wijaya kepada wartawan, Jumat (14/12/2012).
Hendrik mengatakan, selain persaingan bisnis, kemungkinan lain dengan terbuktinya bakso merek Planetaria 56 menggunakan daging babi berasal dari permainan para penyuplai daging untuk pabriknya.
Untuk membuat bakso pabrikan tersebut, ia mendatangkan daging dari tiga pemasok dari Tangerang. “Mungkin supplier-nya yang nakal menggunakan daging babi untuk dikirim ke kita,” katanya.
Hendrik mengatakan kurang sepaham dengan tindakan suku dinas di Jakarta yang hanya mengecek bakso di pasaran tanpa memeriksa langsung di pabriknya. Ia berani untuk diperiksa dan dilihat langsung pembuatan bakso di pabrik miliknya oleh Sudin Peternakan dan Perikanan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat menemukan adanya produk bakso berbahan daging babi dengan merek Planetaria 56 yang diproduksi oleh PT Usaha Food, Tangerang, Banten. Pada kemasannya, terdapat logo halal MUI.
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh UPT Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (Labkesmavet) dan Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat pada Jumat (14/12/2012) pagi. (detik/kompas/www.globalmuslim.web.id)
0 Response to "Planetaria 56 Duga Babi di Baksonya Berasal dari Penyuplai Daging, MUI: Sertifikasinya Sudah Expired"
Posting Komentar