Ketua PBNU Said Aqil Siradz: Jenggot Itu Mengurangi Kecerdasan, Semakin Panjang Semakin Goblok. Publik kini semakin ramai memperbincangkan soal pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang mengolok-olok ulama yang memelihara jenggot.
Bagaimana tidak, ketua PBNU tersebut menyebut jenggot sebagai budaya arab yang tidak harus dilestarikan. Bahkan menurutnya, orang yang berjenggot itu kecerdasannya kurang. Menurut Said Aqil Siradz, semakin panjang jenggot seseorang, maka semakin goblok lah dia.
“Kita ini Islam Nusantara. kita ini bukan Islam Arab. Kita memiliki tipologo sendiri.
“Bukan Islamisasi kok. Arabisasi sebenarnya mereka ini. Tidak percaya diri. Kehilangan kepercayaan diri sehingga jadi orang Islam pakaiannya harus seperti Arab. Jenggotnya panjang. Orang Arab jenggotnya lebat. Kalau kita ini kadang liat anak berjenggot itu seperti kesebelasan sepakbola. Jenggotnya hanya ada sebelas helai,” kata Said disambut gelak tawa hadirin.
Jenggot, juga menurutnya bisa menghilangkan kecerdasan lantaran unsur-unsur yang dibutuhkan otak untuk mendukung kecerdasan terserap atau tertarik oleh jenggot.
“Coba lihat Gus Dur tidak berjenggot, Nurcholis Madjid tidak berjenggot, Pak Quraish Shihab tidak berjenggot. Yang cerdas-cerdas enggak ada yang berjenggot. Tapi Kalau berjenggot emosinya saja meledak-ledak. Geger otaknya, karena syarat yang untuk mensuport otaknya supaya cerdas ketarik oleh jenggot itu,” sambung Said.
Bagian penutup dari ceramah Aqil yang diulang-ulang dalam rekaman video ini ialah, “Semakin panjang jenggot semakin goblok”.
0 Response to "Ketua PBNU Said Aqil Siradz: Jenggot Itu Mengurangi Kecerdasan, Semakin Panjang Semakin Goblok"
Posting Komentar