Harga jual paling rendah dalam bursa ini adalah Rp 25.000 per batu akik.
Batu akik yang memiliki harga jual paling rendah dalam bursa ini, yakni batu akik jenis Sulaiman. Batu akik ini merupakan keluarga bebatuan Chalsadeon yang memiliki banyak penggemar. Dahulu harga batu akik jenis ini berkisar Rp 500.000.
“Saat ini batu jenis ini diobral mulai dari Rp 25.000 dan Rp 50.000, tergantung ukuran dan motifnya,” kata Joko, salah satu penjual batu akik di sana pada SURYAMALANG.COM, Selasa siang.
Tak hanya batu Sulaiman yang ia obral. Batu akik seperti Yahman Wulung, Pancawarna serta Pandankapas juga diobral dengan harga Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per biji. Walau diobral, Joko yang bekerja di stand Andi Jogja Gemstone menjamin keaslian batu tersebut.
Tak hanya stand Andi Jogja Gemstone yang mengobral harga batu akik. Beberapa penjual lain dalam bursa ini juga cenderung mengobral bebatuan akik mereka dengan jenis yang serupa, yaitu Pancawarna, atau Sulaiman.
Batu lain yang juga dijual murah di sini adalah batu kecubung dengan berat berkisar 17 Kg milik Aji Kurniawan Sugiarto. Batu ini dijual murah dengan kisaran harga Rp 30 juta.
“Ditempat lain, harganya di atas Rp 50 juta,” aku Aji.
Selain itu, adapula batu akik yang berbentuk bulat yang proses pengerjaannya membutuhkan waktu lebih dari satu hari. Di tempat Aji, batu akik dengan model seperti ini juga dijual murah mulai dari Rp 100.000.
Alasan harga murah ini, karena batu akik kini tak lagi langka alias batu akik mudah ditemukan di banyak tempat. Pembeli juga sudah mulai pintar, dan memahami batu akik sehingga mereka tak asal beli.
Ketua Panitia Kegiatan, Wahyu Firdaus menambahkan, bebatuan Chalsedon, mulai dari pancawarna, hingga batu Sulaiman ada, dan mudah ditemukan di banyak tempat Indonesia.
“Bahkan, penjualannya juga sampai ke tingkat RT,” kata Wahyu Firdaus.
Walau demikian, lanjut Wahyu, tak semua batu akik jenis Chalsedon harganya turun. Bebatuan seperti Bacan, Black Oval, Raflesia, Red Baron Pacitan masih memiliki harga tinggi di masyarakat. bursa ini batu-batuan ini harganya masih jutaan rupiah. “Harganya masih stabil,” tambahnya.
Wahyu menambahkan, pameran ini berlangsung hingga 2 Agustus 2015. Pameran ini diikuti oleh lebih dari 30 penjual batu akik di Indonesia, termasuk Kota Malang.
Selain mengobral batu akik, pameran ini juga menawarkan batu-batu akik bermotif langka, seperti ikan koi, pemandangan gunung, serta naga yang memiliki harga yang sangat tinggi.
Salah satunya batu akik motif Ikan Koi. Batu akik ini sempat ditawar Rp 120 juta tapi belum dilepas dengan alasan pemiliknya masih ingin mengikutkan lomba.
“Batu ini memang sudah beberapa kali menang event nasional, tapi saya masih belum puas,” aku Andi Sibob, pemilik batu motif ini. tribunnews
0 Response to "Dulu Dijual Rp 500 Ribu, Kini Batu Akik Diobral Rp 25 Ribu"
Posting Komentar