Tiada Hari tanpa ada Umat Islam Yang Meregang Nyawa dibantai Rezim bengis Assad



Tiada Hari tanpa ada Umat Islam Yang Meregang Nyawa dibantai Rezim bengis Assad

Syria hari ini, tiada hari tanpa ada umat Islam yang meregang nyawa dibantai Assad yang didukung oleh munafikun, kafirun.

Namun disini, ada umat Islam justru menganggap penegakan daulah Khilafah berbahaya. Padahal mereka tidak bisa membantah bahwa hanya dengan tegaknya daulah Khilafahlah pembantaian demi pembantaian ini bisa diakhiri.

disisi lain .....

Mereka justru menetapkan harga mati bagi nasionalisme, demokrasi, yang merupakan penyebab umat Islam tidak bisa saling menolong satu dengan lainnya.

alangkah sia-sianya Allah memberi akal dan petunjuk (Al Qur'an) pada mereka.
alangkah sia-sianya Rasulullah memberikan teladan, contoh terbaik bagaimana agar umat Islam bisa saling melindungi satu dengan lainnya.

Begitu-begitu .... masih mengharap ridha Allah.
padahal Rasuilullah sudah mengatakan :
"Hancurnya dunia masih lebih ringan di sisi Allah dibanding terbunuhnya seorang muslim."

Di Suriah saja yang terbunuh bukan satu tapi sudah ratusan ribu jiwa muslim. Bayangkanlah betapa murkanya Allah dan Rasul-Nya pada umat yang membiarkan pembunuhan ini. Terlebih lagi, ketika mereka tidak menolong bukan karena tidak mampu, tapi mereka tidak menolong karena tidak ingin menghilangkan dan tetap kukuh mempertahankan nasionalisme mereka masing-masing.

Ini sama saja dengan analogi :
Seseorang yang naik mobil, kebetulan melihat ada korban kecelakaan lalu lintas tergeletak di jalan yang butuh pertolongan segera. Si orang tersebut mengatakan pada dirinya " kasihan sekali dia itu, semoga Allah menyelamatkannya. Saya bukannya tidak mau menolong, tapi saya sudah mengikrarkan sebagai harga mati "tidak akan keluar dari mobil ini". [Syariah dan Khilafah padang Sidempuan]


0 Response to "Tiada Hari tanpa ada Umat Islam Yang Meregang Nyawa dibantai Rezim bengis Assad"

Posting Komentar