“Kita harus ikut menyebarluaskan kewajiban ini hingga khilafah menjadi tuntutan umat secara keseluruhan. Hingga khilafah menjadi agena perjuangan yang utama. Bahkan menjadikan khilafah merupakan al-qadhiyyah al-mashîriyyah, perkara penting yang menyangkut hidup dan mati.”HTI Press. Sekitar 7.000 warga Lampung sukseskan Muktamar Khilafah yang digelar di Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung, Ahad (12/5).
Warga yang berdatangan dari Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Metro, Lampung Timur, Lampung Utara, Tulang Bawang, Ngambur dan Liwa Lampung Barat pun dengan seksama mengikuti jalannya acara.
Acara dimulai dengan penampilan Tim Marawis Ar-Raudah dan Tim Nasyid Izzatul Khilafah. Acara berlangsung di tengah cuaca mendung, bahkan sempat turun hujan rintik. Namun hal ini tidak menyurutkan antusiasme peserta dalam mengikuti rangkaian acara yang ditampilkan.
Dipandu oleh MC Darmawan dan Khomsin Ramadhan dengan mengenakan pakaian adat negeri Sang Bumi Ruwai Jurai Lampung, menampilkan para pembicara dari DPD HTI Lampung, Ulama Lampung, dan DPP HTI.
Dalam sambutannya, Ketua DPD I HTI Lampung Dudi Arfian mengajak kaum Muslim ikut mengambil bagian menegakkan khilafah kembali. “Kita harus mengerahkan segenap kemampuan yang kita miliki untuk menunaikan kewajiban ini. Kita harus ikut menyebarluaskan kewajiban ini hingga khilafah menjadi tuntutan umat secara keseluruhan. Hingga khilafah menjadi agena perjuangan yang utama. Bahkan menjadikan khilafah merupakan al-qadhiyyah al-mashîriyyah, perkara penting yang menyangkut hidup dan mati.”
Acara dilanjutkan dengan orasi-orasi. Orasi pertama disampaikan Setyabudi Daryono dari DPD I HTI Lampung. Ia memberikan penjelasan tentang perubahan dunia kontemporer serta menyoroti tentang krisis ekonomi yang melanda dunia.
Beliau melanjutkan ada tiga kemungkinan yang bisa mengantarkan pada pemulihan ekonomi. Dari ketiga kemungkinan tersebut, kemungkinan yang tertinggi adalah bahwa fajar Negara Khilafah bersinar dan sistem ekonomi Islam diterapkan.
Orasi berikutnya disampaikan KH Endang Ahmad Arif, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda 606 Lampung Selatan. Dalam orasinya yang sesekali disampaikan dalam Bahasa Sunda, ia menyatakan bahwa sistem khilafah yang akan mengawal dan memastikan hukum-hukum yang Allah Swt turunkan diterapkan secara totalitas.
Orasi ketiga disampaikan Warji dari DPD I Lampung. Dosen di Universitas Lampung tersebut memaparkan bahayanya demokrasi dan nasionalisme. Ia juga mengajak kepada kaum Muslim agar mencampakkan sistem demokrasi dan nasionalisme untuk selanjutnya berjanji bersungguh-sungguh memperjuangkan sistem Islam, yaitu sistem khilafah.
Dua orasi berikutnya dari DPP HTI yakni Abdullah Fanani dan Rohmat S Labib. Abdullah Fanani menegaskan bahwa persoalan utama kaum Muslimin di dunia ini adalah mengembalikan hukum dengan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT (i’adatul hukmi bimâ anzalallâh) melalui jalan tegaknya khilafah dan mengangkat khalifah atas dasar Al-Quran dan as-Sunnah.
Sedangkan Rokhmat S Labib menjelaskan sebagaimana layaknya kewajiban, meninggalkan dan mengabaikan perjuangan menegakkan Khilafah merupakan kemaksiatan besar yang diancam dengan azab yang pedih. Hilangnya khilafah telah membuat umat Islam menderita. Umat ini terus didera aneka masalah dan tak henti ditimpa berbagai prahara. Mereka benar-benar mengalami keterpurukan yang paling parah di sepanjang sejarah.
Teatrikal
Pada acara Muktamar Khilafah Lampung ini juga ditampilkan atraksi flying fox dan aksi teatrikal dari siswa-siswa Yayasan As-Salam, Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
Diiringi gemuruh takbir, atraksi flying fox dengan membawa Al-Liwa ini menambah semarak dan ghirah peserta Muktamar. Atraksi Teatrikal yang dibawakan oleh siswa-siswa Yayasan As-salam, Tanjung Bintang semakin menambah kuatnya pesan acara Muktamar Khilafah.
Dalam atraksi teatrikal digambarkan bagaimana derita yang dialami kaum Muslim saat ini tanpa adanya khilafah. Berkali-kali peserta takbir bahkan ada peserta yang sampai menangis melihat gambaran penderitaan yang dialami kaum Muslim.
Acara terakhir dari rangkaian Muktamar Khilafah adalah doa bersama yang diimami oleh Kyai Bustomi Al-Jawi. Para peserta khusyu’ bermunajat kepada Allah SWT agar khilafah segera tegak kembali serta memohon ampun atas dosa diri juga memohon ampun atas kelalaian selama ini meninggalkan kewajiban memperjuangkan tegaknya kembali khilafah ‘ala minhajin-nubuwwah.[]AgusTW/Joy
0 Response to "Pesan Muktamar Khilafah Lampung: Jadikan Khilafah Agenda Utama Perjuangan"
Posting Komentar