HTI Press. Menurut Habib Khalilullah bin Abu Bakar Al Habsy demokrasi adalah sistem politik yang membuat penyelenggaranya menjadi munafik. “Dalam demokrasi, orang ngakunya didukung oleh rakyat padahal mereka itu didukung oleh kapitalis yang punya uang kemudian di saat jadi penguasa, dia merasa berutang budi terhadap yang punya modal,” ungkap Pimpinan Majelis Dzikir Imdadul Haddadi, Jakarta Timur, seperti dilansir Tabloid Media Umat Edisi 99 (15 Februari – 7 Maret).
Efek dari penerapan sistem demokrasi, lanjutnya, pemimpin tidak takut sama dosa karena kondisi dan keadaan yang membuat mereka menjadi orang yang munafik, aturan-aturan yang dibuat munafik akhirnya mereka melupakan diri dan pura-pura tidak tahu. “Secara fitrah keimanan orang ingin baik, tapi kondisi mereka (karena terjebak dalam sistem demokrasi, red) hingga melupakan dosa itu,” tudingnya.
Habib pun memberikan solusi bahwa perbaikan yang harus dilakukan harus kearah Islam secara kaffah dengan syariah Islam dan khilafah. “Karena sistem syariah dan khilafah itu memantau orang untuk menjadi orang yang jujur. Kalau dia masih mau jadi pemimpin diranah demokrasi, sekuler, kapitalis, dia tidak akan bisa memperbaiki diri,” pungkasnya.[] FM/Joy
Efek dari penerapan sistem demokrasi, lanjutnya, pemimpin tidak takut sama dosa karena kondisi dan keadaan yang membuat mereka menjadi orang yang munafik, aturan-aturan yang dibuat munafik akhirnya mereka melupakan diri dan pura-pura tidak tahu. “Secara fitrah keimanan orang ingin baik, tapi kondisi mereka (karena terjebak dalam sistem demokrasi, red) hingga melupakan dosa itu,” tudingnya.
Habib pun memberikan solusi bahwa perbaikan yang harus dilakukan harus kearah Islam secara kaffah dengan syariah Islam dan khilafah. “Karena sistem syariah dan khilafah itu memantau orang untuk menjadi orang yang jujur. Kalau dia masih mau jadi pemimpin diranah demokrasi, sekuler, kapitalis, dia tidak akan bisa memperbaiki diri,” pungkasnya.[] FM/Joy
0 Response to "Dengan Demokrasi, Orang Jadi Munafik"
Posting Komentar