Cukuplah Islam Sebagai Aturan Hidup

Saudaraku kaum Muslimin…
Islam adalah agama sekaligus aturan Allah Subhanahu wa ta’ala satu-satunya, Dia tidak akan menerima agama di luar Islam tanpa terkecuali. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menerapkannya dalam alam kehidupan secara keseluruhan, bukan hanya untuk dipercaya. Ketika dite-rapkan itulah Islam menjadi agama pembawa rahmat, kedamaian, dan keadilan untuk seluruh isi alam semesta, bukan hanya manusia, tapi gunung-gunung, lautan, pepohonan, binatang-binatang dan seluruh isi alam semesta lainnya.



Adapun sekularisme, ia adalah produk buatan manusia yang bodoh lagi kafir. Mereka mengajak kaum Muslimin kepada kehidupan duniawi tanpa campur tangan agama, ini berarti semua yang berhubungan dengan duniawi harus berdasarkan sekularisme semata, sedangkan agama hanya diperkenankan untuk mengatur tata cara peribadatan saja. Mereka berupaya memaksakan untuk men-dominasi kehidupan ini dengan aturan-nya melalui berbagai cara, agar kaum muslimin terpengaruh olehnya, dan terbukti, banyak kaum muslimin yang tertipu oleh angan-angan kosong mereka.
Saudaraku… sebagai kaum Muslimin tentu kita harus memilih aturan Islam dalam semua sisi ke-hidupan ini. selain tidak ada alasan sama sekali bagi kita untuk memilih aturan sekularisme, juga terdapat alasan-alasan kuat untuk hanya memilih Islam sebagai aturan hidup, di antaranya adalah:



1. Karena Islam Telah Sempurna dan Universal Aturannya
 Islam adalah agama yang telah sempurna lagi menyeluruh. Sempurna petunjuknya, dan sempurna aturan-aturannya. Kesempurnaan Islam ini bertolak dari kesempurnaan Allah Subhanahu wa ta’ala, sempurna pengetahuan-Nya dan sempurna aturan-Nya.
Ia merangkum urusan akidah, syari’at, akhlak, negara, dan lain-sebagainya. Islam juga mengatur hubungan manusia dengan Kholiq-nya dan mengatur manusia dengan lingkungan sosial. Yang pasti, bahwa Islam merangkum urusan kehidupan manusia semuanya, untuk semua masalah dan pada semua kondisi di setiap tempat dan zaman. Tak ada sesuatu yang masuk dalam kehidupan ini kecuali Islam telah mengatur dan menjelaskannya dengan baik, bijak-sana, adil, dan pasti kebenarannya.
Jika seseorang membaca al-Qur’an, maka akan ia dapati bahwa Islam telah menjelaskan pokok-pokok agama dan cabang-cabangnya. Islam telah menjelaskan perkara tauhid yang menjadi inti dari agama Islam ini, juga menjelaskan perkara yang berkaitan erat dengan kehidupan bermasyarakat, seperti adab bermajlis, adab meminta izin, adab berpa-kaian, dan adab-adab yang lainnya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
 “Kami turunkan kepadamu al-kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS. an-Nahl [16]: 89).
 Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala tegaskan lagi dengan firman-Nya:
 “…Pada hari ini telah Kusempur-nakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagi kalian…(QS. al-Maidah [5]: 3).
 Hanya melalui Islamlah Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan aturan-aturan-Nya. Oleh karena itu ketika hukum-hukum Allah Subhanahu wa ta’ala telah sempurna dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, maka penyerahan diri kepada-Nya pun harus mencakup seluruh kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi (perorangan) maupun kehidupan bermasyarakat. Baik dalam peribadatan, akhlak, politik, ekonomi, maupun dalam semua sisi kehidupan lainnya.
Oleh karena itu, jika mengingin-kan kebahagiaan dan keserasian hidup di dunia dan di akhirat, maka kita harus menerapkan Islam secara keseluruhan. Menerapkannya dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, dan tak terkecuali dalam kehidupan bernegara.

 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
 “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhannya..”. (QS. al-Baqoroh [2]: 208).
 2. Karena Sekularisme  Aturannya Cacat Lagi Kufur
Setelah runtuhnya Khilafah Islamiyah terakhir, kaum sekuler musuh-musuh Islam menguasai negeri Islam, dan mereka mengetahui dengan pasti bahwa kekuatan kaum Muslimin terletak pada hubungan mereka dengan agama mereka, karena di dalamnya terkumpul hukum-hukum yang tertata dan teratur.
Padahal Sekularisme ini me-rupakan kumpulan kecacatan dan kekufuran, Cacat dan kufur pema-hamannya juga cacat dan kufur aturan perundang-undangannya. Ia adalah perusak agama, undang-undang negara, politik, keadilan, akhlak, ekonomi, sosial, budaya dan perusak semua tatanan kehidupan yang telah tertata. Hal ini karena Ia lahir dari hawa nafsu dan akal yang bodoh dari seorang manusia, yang penuh dengan kelemahan, keter-batasan, ketergesa-gesaan, dan penuh dengan kedzoliman.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilah dan Allah membiar-kannya tersesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan mele-takkan tutupan atas penglihatannya?”  (QS. al-Jatsiyah [45]: 23).
3. Karena Kehidupan Ini Hanya Butuh Islam
Kehidupan ini bagi seorang Muslim, jelas tidak membutuhkan aturan selain aturan Islam, apalagi aturan sekularisme buatan hawa nafsu dan akal yang rusak. Bagi para penganut agama selain Islam, mungkin saja membutuhkan seku-larisme, karena agama mereka bukanlah agama yang sempurna dan universal, tapi agama yang sempit lagi terkumpul kesalahan, kelemahan dan keterbatasan di dalamnya. Bahkan sekularisme lahir memang karena agama yang mereka anut tidak bisa memberikan solusi prob-lematika hidup di era modern ini.
 Benarlah apa yang difirmankan Allah Subhanahu wa ta’ala:
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?(QS. al-Maidah [5]: 50).
Berbeda halnya dengan Islam yang telah terkumpul di dalamnya semua yang dibutuhkan oleh alam semesta beserta isinya termasuk manusia. Aturannya akan senantiasa selaras dengan kebutuhan manusia, karena Allah Subhanahu wa ta’ala Dzat yang mencip-takan manusia dan menurunkan Islam, mengetahui dengan pasti apa yang terbaik bagi ciptaan-Nya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
Boleh jadi kalian membenci sesuatu, sementara ia amat baik bagi kalian; boleh jadi pula kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah menge-tahui, sedangkan kalian tidak mengetahui”. (al-Baqoroh [2]: 216).
Sekularisme akan terus berusaha masuk dalam kehidupan ini dengan membawa argumen atau syubhat yang dapat meragukan kaum Muslimin terhadap Islam yang mulia ini. Oleh karena itu berpegang teguh-lah kepada tali agama Allah Subhanahu wa ta’ala yang murni yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah serta pahamilah keduanya dengan pemahaman Salafussolih, niscaya argumen dan syubhat-syubhat ter-sebut akan mudah untuk dipatahkan, hingga Islam berkuasa dan jaya di alam dunia ini.
Allah Subhanahu wa ta’ala  berfirman:
Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datang-kan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.” (QS. al-Furqon [25]: 33).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda:
Urusan (agama) ini benar-benar akan meliputi semua tempat yang diliputi oleh malam dan siang, sehingga tidak ada satu rumah pun, baik yang terbuat dari bulu unta, batu, ataupun tanah, melainkan akan dimasuki oleh agama ini (Islam)…(HR. Ahmad dan al-Hakim, di shohihkan oleh al-Albani)[hasmi.org/www.bringislam.web.id]
BringbackIslam

0 Response to "Cukuplah Islam Sebagai Aturan Hidup"

Posting Komentar